Berwisata di kota Bima
Pernikahan seorang sahabat asal Bima mengantarkan saya ke kota yang terletak di Pulau Sumbawa bagian timur ini. Banyak yang bilang, kota Bima ini cantik. Jadi, saya ketika punya kesempatan untuk akhirnya bisa datang ke kota ini, rasanya excited!Mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, kesan pertama saya setelah keluar dari bandara menuju tempat tinggal sahabat saya adalah...panas. Tentu saja, kota ini terletak sangat dekat dengan laut. Jadi, selama perjalanan menuju rumahnya, mobil berjalan menyusuri pantai. Saat itu hari Jumat dan saya tiba saat shalat Jumat. Di Bima, sekitar 97% penduduknya beragama Islam, jadi shalat Jumat sangat dihargai. Banyak jalan yang ditutup karena di mesjid sedang dilaksanakan shalat Jumat. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu orang yang sedang beribadah. Jadinya cukup repot juga karena harus mencari jalan-jalan yang tidak ditutup.
Selama berada di Bima, saya mengunjungi beberapa tempat menarik yang dan bisa jadi referensi jika berkunjung ke kota ini.
1. Pantai Rontu
Pasir putih di Pantai Rontu |
2. Museum Asi Mbojo
Asi Mbojo |
Salah satu kamar di Museum Asi Mbojo |
Dalam bahasa Bima, Asi artinya tempat tinggal raja atau sultan, sedangkan Mbojo artinya Bima. Museum ini menurut saya adalah simbol kota Bima karena museum ini dulunya merupakan Istana Kesultanan Bima. Istana yang dibangun pada tahun 1927 ini dijadikan museum pada tahun 1988. Kita bisa melihat sejarah Bima di museum ini karena di dalamnya terdapat peninggalan sejarah dari kesultanan Bima, termasuk diantaranya baju besi sultan, mahkota dan kerisnya. Ada juga kamar yang sempat ditempati Presiden Soekarno saat berkunjung ke istana ini. Di halaman samping yang cukup besar, saya bisa menemukan kancil lho..
3. Bukit Dana Traha (Komplek Pemakaman Kesultanan Bima)
Pemandangan kota Bima dari Bukit Dana Traha |
Di depan makam Sultan Bima ke-15 |
Tempat ini terletak di atas bukit dimana kita bisa melihat pemandangan kota Bima dari ketinggian. Di komplek pemakaman ini, terdapat beberapa makam dengan bentuk yang khas, salah satunya adalah makam Sultan Bima ke-15, yaitu Sultan H. Abdul Kahir II.
4. Pantai Amahami
Pantai ini merupakan favorit penduduk kota Bima terutama anak mudanya untuk mengisi malam minggu. Setiap malam, di pinggir pantai ini berjejer para pedagang baik makanan maupun minuman. Ditemani dengan angin malam, duduk sambil ngopi di pinggir pantai ini adalah salah satu hal yang harus kita coba disini. Walaupun sedikit gelap, tetap menyenangkan :).
5. Pantai Lakey
Pantai Lakey |
Pantai ini terletak di Kabupaten Dompu, sekitar 2 jam dari kota Bima. Pantai ini terkenal oleh banyak peselancar dan menjadi salah satu favorit di Pulau Sumbawa. Ketika saya berkunjung ke pantai ini, wisatawan yang berkunjung didominasi wisatawan asing yang ingin berselancar. Bagi saya yang tidak bisa berselancar, menikmati angin sepoi-sepoi sembari bersantai di pantai ini sudah cukup menyenangkan.
Sebenarnya masih banyak tujuan wisata lain yang bisa dikunjungi di sekitar Bima, diantaranya Pantai Kalaki, Pulau Ular, atau bahkan mendaki Gunung Tambora.
Mudah-mudahan di lain kesempatan saya bisa kembali ke Bima dan mengunjungi tempat-tempat tersebut:)
Diposkan 5th December 2012 oleh T3 Lokasi: Bima, Indonesia Label: Asi Mbojo Dana Traha Pantai Amahami Pantai Lakey Pantai Rontu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar